Seperti yang kita
ketahui, bahwa negara kita yakni Indonesia, pernah bebrapa kali mengalami
krisis moneter yakni pada tahun 1998, 2007, dan 2011. Tetapi hal itu dapat kita
atasi dengan berbagai macam alternatif. Diantaranya yakni menaikkan nominal
pajak, dan harga cukai dari segala barang yang masuk ke Indonesia. Walaupun
demikian GDP Indonesia masihlah tergolong rendah. Hal itu bias dilihat dari
grafik peningkatan pengangguran yang ada.
Tetapi kemampuan
Indonesia dalam mengatasi krisis ini sangatlah terbatas dan tidak akan
selamanya stabil. Sebenarnya ada 6 faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami
krisis ekonomi, yakni :
1. Pertama,
indonesia bisa bertahan karena konsumsi tinggi rakyatnya memiliki tingka
tkonsumsi yang terbilang tinggi.
2. Secara
geoekonomi, indonesia terletak pada wilayah strategis atau titik poin dalam hal
perniagaan. Hal itu menyebabkan indonesia menjadi sasaran utama dalam
perdagangan negara-negara lain.
3. Secara
geopolitik, indonesia tidak punya musuh secara politik dengan negara-negara
lain. Hal itu disebabkan, indonesia mempunyai jaringan lewat organisasi
internasional, seperti perserikatan bangsa-bangsa, g-20, asean, dan beberapa
organisasi dunia lainnya.
4. Indonesia
kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Dirinya mengklaim, indonesia punya
daerah-daerah yang berpotensi sda-nya, namun dari segi infrastruktur dan
teknologi pengembangang masih dirasa kurang.
5. Sebanyak
65 persen penduduk indonesia berasal dari usia produktivitas yang tinggi.
Baginya, pada masa usia produktif,tingkat ketergantungan penduduk berkurang.
Mereka pun selalu berusaha untuk mandiri dan berinovatif, contohnya para
pengusaha muda.
6. Modalitas
dan investasi asing di indonesia, masih sangat besar. Hal itu berpengaruh
karena jika modal asing lebih mendominasi dari pada modal dalam negeri maka hal
tersebut membuat PNLN (Produk Netto Luar Negeri) dan seperti yang kita ketahui
bahwa PNLN itu mengurangi GDP agar diketahui nilai GNP. JIka semakin banyak
PNLN maka akan semakin kecil GNP yang akan kita peroleh.
Adanya taktik yang
dipegang oleh para pelaku usaha saat ini, baik pabrik atau perusahaan kini
telah mengoptimalkan yang namanya sistem “kerja kontrak”. Hal itu bertujuan agar para
pekerja yang nilai produksinya telah habis tidak akan menghambat aktivitas
produksi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai target yang optimal.
Secara otomatis hal tersebut akan menciptakan kerusuhan. Pengangguran yang
telah terkena PHK dalam usia yang telah menginjak pensiun hanya akan mnundukkan
kepala dan pada akhirnya terjadilah kriminalitas dengan otoritas dan tujuan
menghidupi diri sendiri dan keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar