Kamis, 15 Maret 2012

Belajar Bisnis : Pengaruh Iklan Terhadap Peningkatan Penawaran dan Permintaan Perusahaan Home Industry

Disusun Oleh : Fariham Masula
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam dunia perdagangan kita sering mendengar berbagai masalah tentang permintaan dan penawaran. Kedua istilah itu dapat kita lihat dengan memperhatikan perubahan yang terjadi pada kurva permintaan dan penawaran Sedangkan perubahan itu dikarenakan adanya ketergantungan suatu perusahaan pada jumlah barang yang diminta oleh konsumen. Selama bertahun-tahun banyak perusahaan yang mendistribusikan produknya dengan berbagai macam cara dan alternatif yang memadai. Pemasaran tersebut dilakukan baik oleh perusahaan swasta maupun perusahaan negri. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk menaikkan garis kurva pada kurva permintaan.

Tetapi dalam dunia perdagangan pun ada satu faktor yang dapat membuat suatu perubahan besar dalam masyarakat era globalisasi ini seperti iklan. Iklan pada dasarnya hanyalah suatu percobaan pada suatu produk untuk memperkenalkan produk dari suatu perusahaan. Tetapi semakin modern zaman ini iklan pun juga semakin canggih. Jika pada zaman dahulu iklan saat pertama kali datang membuat para pembeli gelagapan tidak karuan karena terburu-buru dan tertarik pada suatu produk yang dianimasikan sebagai iklan tersebut. tetapi kini iklan biasa tidak bisa berpengaruh pada sebagian besar masyarakat. klan yang semakin membutuhkan teknologi canggih semakin membutuhkan banyak pengorbanan. Tetapi dibalik semua itu pengorbanan itu pasti mempunyai manfaat tersendiri bagi pihak perusahaan.
Yang dipertanyakan saat ini adalah dari sekian banyak jenis perusahaan yang berdiri di Indonesia dan di berbagai kota, telah terbagi menjadi dua pembagian besar yaitu Perusahaan Negri dan Perusahaan Swasta. Bagaimanakah perusahaan negri berembang dengan atau tanpa adanya iklan itu pasti sudah bisa ditebak adanya. Tetapi bagaimana jika perusahaan swasta yang ditanyakan?. Dari pernyataan dan pertanyaan tersebut timbul suatu pembagian lagi yaitu adanya berbagai macam perusahaan swasta. Bagaimana perusahaaan-perusahaan ini akan berkembang dengan atau tanpa iklan didalamnya.
Dalam hal ini penulis mengangkat salah satu jenis usaha Home Industry yang bergerak dalam bidang sepatu sandal di kota Mojokert. Di kota ini produksi sepatu dan sandal adalah salah satu dari cara mereka untuk membuat lapangan kerja yang bersifat padat karya.
Bagi perusahaan sepatu yang berstatus perusahaan negri mungkin sangatlah mudah untuk mendapatkan konsumen tetap yang nantinya bisa digunakan sebagai dasar penggunaan bahan dasar bagi perusahaan. Tetapi, bagi perusahaan yang berbasis sendiri yaitu perusahaan swasta, hal itu dapat menjadi suatu kesulitan tersendiri bahkan bagi perusahaan Home Industry karena selain sulit memperoduksi dengan jumlah pasti sulit juga dalam hal pemasarannya. Selama ini semua perusahaan mempunyai beberapa cara yang dapat digunakan dalam pemasaran produksi mereka, yaitu melalui media elektronik atau melalui media cetak. Tetapi hal itu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga mereka dalam memasarkan produk mereka menggunakan iklan dengan biaya yang murah yaitu dengan sales atau memasang baleho di tempat yang strategis.
Salah satu hal yang dipermasalahkan adalah antara modal dan beban. Jika beban yang dikenakan lebih besar daripada laba maka yang terjadi perusahaan akan rugi. Sedangkan dalam usaha Home Industry yang memproduksi sepatu dan sandal sangat jarang ditemukan mempunyai seorang sales bahkan bisa dibilang tidak ada.
1.2 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Apa pengaruh iklan terhadap kurva penawaran pada penawaran sepatu dalam perusahaan home industry ?
2. Apa pengaruh iklan terhadap kurva permintaan pada permintaan sepatu dalam perusahaan home industry ?
3. Apa pengaruh iklan terhadap perubahan permintaan dan penawaran pada harga keseimbangan produk sepatu di perusahaan Home Industry ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tentang apa yang dimaksud dengan kurva penawaran dan mengetahui pengaruh iklan terhadapnya..
2. Mengetahui pengertian dan segala sesuatunya tentang kurva permintaan. dan mengetahui pengaruh iklan terhadapnya.
3. Mengetahui pengaruh iklan terhadap perubahan harga keseimbangan sepatu pada perusahaan Home Industry.


1.4 Batasan Masalah
1. Iklan berpotensi untuk membujuk konsumen agar membeli suatu produk.
2. Pengaruh iklan untuk kelangsungan suatu perusahaan.
3. Kurva permintaan dan penawaran dapat memperlihatkan kemakmuran suatu perusahaan.


1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan kurva penawaran dan efek iklan yang mempengaruhinya.
2. Mengerti dan memahami bagaimana pengertian dan bentuk kurva permintaan dan efek iklan yang mempengaruhinya.
3. Mengetahui pengaruh iklan terhadap harga keseimbangan sepatu pada perusahaan swasta.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklan
Iklan adalah salah satu cara untuk memperkenalkan suatu produk barang ataupun jasa kepada khalayak umum. Biasanya banyak sekali model-model dari iklan yang ditampilkan oleh satu perusahaan. Iklan bisa berbentuk media cetak atau media elektronik.
Jenis media cetak biasanya seperti koran, majalah, dan poster. Sedangkan contoh dari media elektronik yaitu melalui televisi, internet atau blog, dan radio.
Koran biasanya memuat berbagai macam iklan baik iklan tentang penjualan ataupun iklan tentang lowongan kerja. Koran dimanfaatkan sebagai media iklan karena koran adalah salah satu media informasi yang sangat banyak diminati oleh khalayak umum. Selain dipakai sebagai menu bacaan pagi sehari-hari, koran juga dipakai sebagai media informatika untuk mencari dan menyebarkan pengumuman baik yang bersifat membutuhkan (menawarkan jasa jual/beli barang) dan dibutuhkan (menawarkan diri untuk dipakai sebagai media iklan. Kelemahan dari koran adalah sedikitnya informasi tentang suatu produk yang ditunjukkan kepada umum karena banyaknya informasi yang seharusnya ada pada koran tersebut sedangkan kapasitas dari koran sangatlah terbatas. Tetapi keunggulannya adalah banyak sekali produk yang bisa ditampilkan kepada umum.
Majalah adalah media yang hanya menawarkan keterbatasan penyediaan iklan. Tetapi walaupun begitu efek yang ditimbulkan oleh majalah lebih hebat dibandingkan dengan koran. Hal itu dikarenakan koran hanya menampilkan sedikit dari apa yang akan dipromosikan. Seperti nama, merk, jenis, dan beberapa informasi penting yang wajib disampaikan tentang produk tersebut. Sedangkan pada majalah suatu produk dapat di identifikasi dan didiskripsikan lebih lengkap dibandingkan dari pada koran. Hal itu dikarenakan pada majalah terdapat topik yang harus ditampilkan dan jangkauan yang harus ditampilkan juga harus sesuai dengan topik yang ditentukan oleh majalah tersebut. Kelemahan dari majalah ini adalah sangat sedikit jenis produk yang akan ditampilkan pada umum karena keterbatasan kapasitas yang juga terbatas pada majalah. Sealain itu majalah juga dapat menjangkau segala umur. Termasuk juga kalangan remaja yang dini ini sangat malas dalam membaca koran.
Poster adalah salah satu media cetak yang bisa dibilang spontan. Karena bahasa yang digunakan adalah langsung dengan kata lain lebih terbuka dan agak asal-asalan. Tapi yang paling digemari oleh banyak perusahaan swasta adalah dari poster ini. Karena poster bisa dibuat sendiri dan dapat menghemat bahan atau biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Kelemahan dari poster ini adalah ukuran yang ditentukan dari objek yang akan dipakai sebagai tempat pemasangan poster. Sedangkan kelebihannya adalah tampilan yang dapat sesuai dengan apa yang diharapkan dan mencolok sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
Televisi adalah media favorit di hampir seluruh perusahaan. Hal itu dikarenakan hampir seluruh masyarakat atau konsumen tidak pernah lepas kesehariannya dari televisi. Selain itu kelebihannya adalah bisa memakai suatu animasi atau modifikasi pada iklan dengan menggunakan banyak teknologi yang nantinya akan makin menarik bagi konsumen. Kelemahannya adalah mahalnya atau banyaknya biaya yang digunakan untuk memasang satu iklan.
Internet atau blog adalah media yang sangat luas penyebarannya diseluruh dunia. Selain sebagai pintu bisnis, blog merupakan media yang bisa kita gunakan untuk membagikan banyak hal dengan sesama. Dengan kata lain selain jangkauan yang luas,kita juga dapat membuat sendiri dan memodifikasi halaman iklan kita atau blog dengan kemauan dan sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga sedikit dan dapat dijangkau. Kelemahannya adalah bagaimana cara awal dalam pengembangan iklan tersebut dan pengembangannya ke konsumen.
Radio merupakan media yang paling murah dan paling bisa dijangkau oleh banyak jenis dari perusahaan. Seperti perusahaan yang masih kecil,biasanya dapat memakai media radio sebagai modal awal mempopulerkan produknya. Bisa dibilang radio ini adalah induk dari segala media. Selain radio juga menyiarkan musik dan iklan, radio juga dapat dipakai sebagai media informatika yang paling efektif dan murah. Kelemahannya terdapat dari jangkauan yang sangat terbatas dengan objek dan banyak sekali media lain yang dapat menghalangi sinyal yang dipancarkan oleh staiun radio. Seperti cuaca yang tidak mendukung dan lain-lain.
Banyaknya media yang dipakai oleh suatu perusahaan swasta merupakan suatu alternatif yang sangat besar untuk menjadi besar dan terkenal.
2.2 Perusahaan Swasta (Home Industry)
Perusahaan swasta adalah perusahaan yang diciptakan oleh seseorang yang tidak dikuasai atau tidak terpengaruh dibawahai oleh pemerintah. Perusahaan swasta ini adalah perusahaan yang banyak digeluti oleh masyarakat karena dianggap mempunyai keuntungan yang memuaskan. Dianggap seperti itu karena perusahaan ini mempunyai peraturan diri sendiri yang dibuat diluar kekuasaan pemerintah. Dalam artian semua baik yang berhubungan dengan administrasi,syarat-syarat pelamar, dan struktur perusahaan diatur oleh pemimpin perusahaan tersebut.
Biasanya perusahaan swasta yang paling banyak adalah perusahaan swasta kecil-kecilan. Tetapi prinsip yang digunakan sama dengan perusahaan pada umumnya,yaitu menggunakan modal sekecil-kecilnya dan meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Di tengah persaingan pencarian tenaga kerja yang semakin tinggi berbagai lowongan kerja menyediakan pilihan bagi pelamar untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan si pelamar. Ada banyak sekali cara bagi mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka dengan pekerjaan yang telah mereka pilih. Tetapi banyaknya lowongan kerja saat ini seing kali tidak sesuai dengan kemampuan yang ada. Hal itu menyebabkan banyak terjadi pengangguran.
Tetapi banyak yang beranggapan bahwa bekerja di perusahaan swasta baik yang berbentuk home industry ataupun perusahaan besar,memiliki gaji yang lebih menjanjikan dari pada perusahaan negri walaupun besar kecilnya gaji tersebut relatif pada setiap orang. Disisi lain dengan gaji yang besar tersebut tentu saja juga mempunyai beban yang besar pula di pekerjaannya.
Perusahaan swasta home industry cenderung berpacu pada satu pekerjaan. Seperti contoh pada home industry pembuatan sepatu sandal. Dalam home industry ini jumlah pekerja juga dibatasi sesuai dengan berapa pesanan yang tengah didapat saat itu. Dengan ketentuan keahlian yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Seperti keahlian menjahit, memotong kulit, membuat desain, dan merangkai potongan bahan. Semua itu dilakukan dengan keahlian yang berbeda-beda.










BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membuka sedikit tentang sebagaian besar proses yang dikalukan oleh perusahaan swasta home industry dalam mengolah sepatu mulai dari bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah dengan melakukan kunjungan dan melihat proses untuk membuat sepatu. Selain itu penulis juga melakukan kajian pustaka dengan mencari dari beberapa sumber yang berupa buku-buku dan mencari dari internet dengan mencari bahan yang sesuai dengan pokok bahasan.
3.2 Analisis
Analisis yang digunakan oleh penulis diambil berdasarkan sumber-sumber yang telah di ambil sampelnya dari beberapa perusahaan swasta home industry. Hasil analisis berupa kesimpulan dan saran yang merupakan hasil keseluruhan dari kunjungan dan pembahasan.








BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Iklan terhadap Kurva Penawaran Sepatu/sandal perusahaan Home Industry
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjualpada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga
tertentu.
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
Dari pengertian dan hukum itulah nantinya iklan akan mempengaruhi setiap pergerakan yang ada. Adanya iklan akan menyerap para konsumen dan menambah jumlah penghasilan yang nantinya akan didapat oleh produsen. Kapasitas iklan disini bermaksud sebagai penggerak aktif dari kurva dan aktifitas ekonomi yang terjadi pada pasar penjualan sepatu/sandal.
Salah satu perusahaan yuang menggunakan analisis penawaran adalah perusahaan Saelo Shoes yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam pembuatan Sepatu/Sandal di Kota Mojokerto. Perusahaan ini menggunakan kurva penawaran untuk melihat perubahan yang terjadi di sepanjang kegiatan produksi mereka. Hal itu dikarenakan kurva penawaran lebih cendderung dalam penggambaran secara spontan dan blak-blakan tentang kapasitas penawaran di perusahaan saat ini.
Uraian mengenai hubungan antara harga satuan dan jumlah komoditas X yang dihasilkan dan ditawarkan di pasar secara selayang pandang dapat digambarkan dalam tabel yang menunjukkan jumlah yang ditawaran oleh perusahaan terhadap sepatu pada berbagai tingkat harga tertentu, tabel tersebut dinamakan Tabel Penawaran. Daftar penawaran sepatu adalah daftar gambaran yang menunjukan jumlah pasang sepatu yang diminta atau diproduksi oleh perusahaan.
penawaran pada berbagai tingkat harga.
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
Permintaan terhadap sepatu pada perusahaan Home Industry yang tidak disertai dengan penawaran sepatu tidak dapat mewujudkan transaksi di pasar. Permintaan baru dapat di penuhi bila penjual menyediakan barang-barang maupun jasa yang diperlukan tersebut. Dengan kata lain penjual menawarkan sepatu oleh pihak konsumen.
Penentu penawaran sepatu sandal ini sama dengan penentu dari penawaran pada umumnya. Yaitu :
1. Harga komoditas itu sendiri
2. Harga komoditas-komoditas lain
3. Biaya produksi yaitu biaya untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah
4. Tujuan dari perusahaan
5. Tingkat teknologi yang digunakan
6. Musim
Bila dinyatakan secara matematis fungsi penawaran dapat dilihat dalam persamaan berikut :
Qs= F(harga,harga komoditas lain,biaya produksi,tujuan perusahaan,teknologi)
Hal yang paling membuat banyak perusahaan Home Industry bingung adalah masalah harga yang dipatok untuk sekali produksi. Harga pasar suatu komoditas dan jumlah yang diperjual belikan di tentukan oleh permintaan dan penawaran dari komoditas permintaan sepatu yang ada. Dengan Harga Pasar dimaksudkan harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Penentuan harga pasar tergantung dari penawaran, permintaan, dan bentuk pasar dimana penawaran dan permintaan itu terjadi. Oleh karena itu perlu secara serentak dilakukan analisis terhadap permintaan dan penawaran akan suatu komoditas untuk menentukan harga dan jumlah yang diperjual belikan dari suatu komoditas tertentu.
Analisis penawaran terjadi pada perusahaan sepatu ini karena difungsika sebagai gambaran mekanisme pasar. Tanpa campur tangan pemerintah tentunya. Bagi pasar memang hal yang biasa ada atau tidaknya suatu campur tangan pemerintah dalam hal penawaran. Karena dalam harga yang dipatokkan dapat terjadi perubahan jika pemerintah mengenakan pajak tertentu terhadap suatu produk. Selain itu dalam pasar juga harus ada pemerinta yang berperan sebagai pengendali peraturan atau hukum-hukum yang harus ada dan berlaku pada saat itu. Dengan begitu akan ada perubahan-perubahan yang nantinya akan mengubah bentuk kurva penawaran ini menjadi lebih panjang atau bergeser ke kanan, dengan kata lain dalam istilah ekonomi Invisible hand yaitu tangan-tangan yang ada pada setiap diri manusia untuk menentukan keinginan sendiri secara alamiah.
Data konkrit yang didapat oleh penulis dari “Saelo” yaitu salah satu dari perusahaan Home Industry yang ada di Mojokerto. Data tersebut diambil dari arsip yang ada selama dua tahun belakangan ini mulai dari tahun 2008 yang menggunakan iklan dan 2009 yang tidak menggunakan iklan Berikut data harga dan kuantitas yang dapat ditawarkan :
2008 2009
300kodi/bulan 130 kodi/bulan
Perusahaan “Saelo Shoes” ini berani menawarkan barang dagangan dengan tingkat yang begitu tinggi dalam sebulan karena mempunyai iklan sebagai pembandingnya.
Tetapi, saat menginjak tahun 2009 Perusahaan ini mencoba untuk tidak memakai iklan sebagai pemasaran barang dagangan mereka kepada pasar. Ternyata hasilnya begitu jauh dari harapan.
Perusahaan Home Industry tidak hanya menunjukkan kurva penawaran secara garis besarnya saja. Kurva yang ada akanmenunjukkan Elastisitas penawaran pula yang nantinya juga dapat terbaca tentang kekurangan dan kelebihan yang ada pada kegiatan tawar-menawar. Hampir sama dengan teori elastisitas pada umumnya hanya saja sepatu merupakan barang yang inelastis jika ditinjau dari segi kebutuhanya.
Perbedaan yang terjadi saat dipakainya iklan sebagai sebuah alternatif untuk memperkenalkan produk dari perusahaan Home Industry Saelo Shoes terlihat begitu dominan. Pada tahun 2009 terjadi penurunan drastic terhadap pemasaran karena perusahaan ini tidak memakai iklan sebagai jalan untuk memperkenalkan produknya.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi iklan sebagai faktor yang sangat dominan yang dapat berperan dalam kegiatan pemasaran sepatu ini. Faktor ini sebelunya telah ditela’ah oleh perusahaan Home Industry Saelo Shoes ini. Diantaranya adalah :
1. Adanya persaingan ketat dengan perusahaan lain yang sejenis dan berdomisili.
2. Perubahan harga yang cukup dominan dalam persaingan yang ada di daerah pemasaran.
3. Terjadi krisis moneter yang semakin lama semakin besar dan rumit sehingga timbul berbagai macam jenis-jenis dari merk barang yang mempunyai harga yang lebih murah.
4. Banyaknya kecenderungan masyarakat terhadap barang-barang yang lebih bermutu tinggi.
5. Adanya barang-barang yang lebih inovatif yang beredar dimasyarakat yang bias berupa barang substitusi.
Berbagai macam faktor tersebut membuat beberapa konsumen menjadi berpikir dua kali dan matang untuk membeli barang atau suatu produk sepatu/sandal yang berlaku saat sekarang.

4.2 Pengaruh Iklan terhadap Kurva Permintaan Sepatu/sandal Perusahaan Home Industry
Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau membeli komoditas-komoditas yang mereka perlukan itu bila harganya sesuai dengan keinginan mereka dan apabila komoditas tersebut bergunabagi mereka.
Seperti halnya Penawaran yang dipengaruhi oleh iklan, permintaan adalah salah satu hal yang paling extream terlihat dengan jelas pada saat penggambaran pasar. Hal itu dikarenakan iklan adalah salah satu dari penggerak adanya mobilitas suatu produk. Lebih jelasnya adalah Iklan sebagai salah satu faktor eksternal dari suatu permintaan aktif.
Seperti yang ada di perusahaan Saelo shoes yaitu perusahaan swasta Home Industry yang menggunakan iklan sebagai salah satu penggerak usahanya. Saelo menggunakan identifikasi perubahan permintaan denganmenggunakan kurva permintaan sebagai ukuran dalam memproduksi sepatu/sandal mereka.
Hal tersebut terbukti dengan adanya barang produk lain yang memiliki kualitas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Padahal jelas diketahui bahwa jenisnya sama yaitu sepatu misalnya. Tetapi model akan mempengaruhi suatu selera yang ada dan iklan akan membantu individual dalam menentukan pilihannya. Ada saja produk yang tak terkenal tetapi karena harga yang murah dan ekonomislah yang membuatnya laris dan akhirnya terkenal dan timbullah iklan. Banyak sekali yang nantinya akan dipengaruhi oleh iklan pada kurva permintaan ini.
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa diinginkan dan disertai kemampuan konsumen untuk membeli pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan). Ada tiga hal yang berkaitan dengan permintaan ini, yaitu :
1. Jumlah barang yang diminta merupakan jumlah yang diinginkan. Hal ini menunjukkan banyaknya barang yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapat, dan selera.
2. Keinginan konsumen untuk membeli barang disertai dengan kemampuan untuk membeli. Jadi merupakan permintaan efektif.
3. Jumlah barang yang diminta dinyatakan dalam satuan tertentu.
Dalam gambaran tiga faktor diatas dapat diambil beberapa kesinambungan seperti yang telah disebutkan oleh penulis dalam pembahasan tentang factor yang mempengaruhi iklan sebagai hal yang pokok bagi perushaan Saelo.
Iklan itu berpengaruh terlihatnya secara signifikan jumlah permintaan yang begitu meningkat dan perbedaan yag tergambar dari tabel dipembahasan sebelumnya. Disini kurva permintaan terpengaruh oleh jumlah pemintaan yang ada pada keadaan nyata. Kurva akan bergeser kea rah kanan dikarenakan permintaan yang terjadi melonjak secara significan. Berbeda dengan penggambaran yang ada pada satu garis lurus pada garis pada kurva permintaan.
Garis lurus yang merupakan penggambaran nyata dari pergerakan sepanjang garis kurva permintaan akan menunjukkan secara terus-menerus pergerkan elastisitas sepatu/sandal dari perusahaan ini. Oleh karena itu iklan sangat berpengarus di dalam penggambaran suatu usaha termasuk pada usaha ini.
Kurva permintaan menginformasikan jumlah unit dari produk yang akan diminta oleh konsumen pada tiap harga tertentu . Jika kita memberi harga sebesar p untuk sebuah unit, maka kurva permintaan digambarkan dalam D(p) atau jumlah unit dari produk kita yang diminta pada harga p.
Kurva ini akan berubah sesuai permintaan dan beberapa faktor lain.Kurva permintaan adalah grafik yang menunjukkan kombinasi jumlah barang yang diminta dengan harga barang. Jumlah permintaan dan harga mempunyai hubungan yang tidak searah (negatif). Makin tinggi harga, jumlah barang yang diminta akan semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah harga, maka akan semakin tinggi jumlah barang yang diminta. Ada juga asumsi yang mengatakan bahwa Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Kurva ini berbentuk miring/melereng, turun dari kiri atas ke kanan bawah. Hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga tunduk pada hukukm permintaan dengan lereng negatif/menurun (The law of downward-sloping demand). Hukum tersebut ialah “ Makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta,atau makin rendah harga suatu barang,makin banyak atau tinggi jumlah barang yang diminta, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain tidak berubah ”. Keadaan lain yang dimaksud ini adalah ceteris paribus dengan faktor yang tidak berubah adalah pendapatan,harga barang substitusi,selera, dan faktor-faktor non ekonomis lainnya.
Permintaan sepatu pada pasar home industry tidak selalu tetap. Hal itu dikarenakan adanya perubahan harga yang selalu berubah disetiap waktu dan musim. Selain itu adanya perubahan juga disebabkan adanya kenaikan harga bahan dasar yang dipakai. Bila permintaan meningkat, maka besar kemungkinannya harga juga akan naik. Hal itu memang bertentangan dengan hukum permintaan. Tapi, hal itu tidak didasarkan dengan bunyi hukum tersebut. Tetapi akan lebih dominan kepada perkiraan masa depan yang akan terjadi di pasar bahan nanti. Hal itu dikarenakan jika ada banyak permintaan maka akan diperlukan bahan yang banyak pula, dan kapasitas permintaan yang besar itu akan membuat penjual bahan dasar atau pasar produksi bahan dasar memasang harga yang tinggi dalam penawarannya. Kenaikan harga tersebut juga dikarenakan karena adanya keterbatasan pasar yang menyediakan bahan yang diminta.
Hal tersebut membuat pasar yang menjual bahan dasar berani memberikan harga yang tinggi. Pada akhirnya hal itu membuat pertimbangan lagi antara ketiga pihak, yaitu bagi konsumen (pembeli/pemesan), produsen (pihak pengolah), penyedia bahan (pasar bahan dasar).
Jumlah suatu komoditi yang bersedia dibeli individu selama periode waktu tertentu termasuk fungsi dari atau tergantung pada harga komoditi itu,pendapatan nominal individu, harga komoditi lain, dan cita rasa individu. Tanpa faktor-faktor tersebut sangat tidak mungkin bahkan nihil untuk mendapatkan perubahan yang sedikit bahkan signifikan pada kurva. Sedangkan berdasarkan harga komoditi tertentu tadi, sementara pendapatan nominal individu, cita rasa dan harga komoditi lain, dianggap sebagai hal yang konstan ( asumsi Cateris Paribus).
Pada dasarnya ada beberapa hal yang menentukan permintaan seorang individual terhadap penampakan kurva permintaan yang ada dan penentu-penentu tersebut adalah faktor-faktor yang menyebabkan adanya permintaan pada dunia ekonomi ini. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Harga komoditas itu sendiri
2. Harga komoditas lain yang berkaitan erat dengan komoditas tersebut
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata msyarakat
4. Corak pendapatan distribusi pendapatan dalam masyarakat
5. Cita rasa masyarakat
6. Jumlah penduduk
7. Ramalan tentang keadaan dimasa datang
Bila dinyatakan dalam persamaan matematis, fungsi permintaan tersebut di tuliskan sebagai berikut :
“Qd= F (harga,harga komoditas lain, pendapatan, corak distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, dll)”
Dalam hukum permintaan dihipotesiskan semakin rendah harga suatu komoditas semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas maka akan semakin sedikit komoditas tersebut diminta. Hipotesis tersebut didasarkan atas asumsi yang ada pada perusahaan swasta sepatu sandal home industri sebagai berikut:
 Bila harga suatu komoditas turun, orang mengurangi pembelian atas komoditas-komoditas lain dan menambah pembelian pada komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut. Harga yang lebih rendah memungkinkan pembeli lain yang sebelumnya tidak mampu membeli komoditas tersebut untuk mulai membelinya. Penurunan harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para pembeli meningkat yang mendorong konsumen yang sudah membeli komoditas tersebut untuk membeli lagi dalam jumlah yang lebih besar.
 Bila harga suatu komoditas naik, para pembeli mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Disamping itu kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan riil yang erosot memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya pada berbagai jenis komoditas, terutama pada komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Pada umumnya hal itulah yang ditunjukkan oleh kurva permintan pada kurva permintaan perusahaan swasta home industry sepatu sandal.
Satu hal lagi yang berpengaruh atau ada dalam kurva ini adalah elastisitas permintaan pada kurva tersebut. Dalam setiap perusahaan pasti akan membandingkan antara permintaan setiap tahunnya dan setiap terjadi perubahan harha. Hal itu dimaksudkan agar dapat melihat keinginan masyarakat yang kian zaman kian berubah. Semakin elastis suatu permintaan pada barang tersebut dan pada tingkat harga tersebut maka akan semakin baik produksinya. Dan hal itu memungkinkan perusahaan untuk membuat lebih lagi. Jika ada sebuah kurva permintaan , elastisitas harga untuk sebuah permintaan adalah persentase pengurangan/penurunan pada permintaan , yang dihasilkan dari 1 persen peningkatan harga.
 Ketika Elastisitas > 1 % , permintaan disebut elastis terhadap harga.
Ketika permintaan elastis terhadap harga, pemotongan harga akan meningkatkan pendapatan.
 Ketika Elastisitas < 1 % , permintaan disebut inelastis terhadap harga.
Ketika permintaan inelastis terhadap harga, pemotongan harga akan menurunkan pendapatan.

4.3 Pengaruh Perubahan Permintaan dan Penawaran pada harga keseimbangan Sepatu/sandal Perusahaan Swasta
Perubahan-perubahan karena faktor-faktor lain diluar harga komoditas itu sendiri termasuk pada pembahasan kita kali ini yaitu sepatu/sandal yang mempengaruhi permintaan dan penawaran akan menimbulkan perubahan keadaan keseimbangan. Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran. Empat kemungkinan tersebut adalah :
1. Permintaan bertambah (Kurva permintaan berbeser ke kanan)
2. Permintaan berkurang (Kurva permintaan bergeser ke kiri)
3. Penawaran bertambah (Kurva penawaran bergeser ke kanan)
4. Penawaran berkurang (Kurva penawaran bergeser ke kiri)
Di samping itu perubahan permintaan dan penawaran mungkin pula terjadi secara bersama-sama. Besarnya efek dari perubahan tersebut tergantung dari besarnya perubahan. Tiap-tiap perubahan tersebut aka menimbulkan akibat yang berbeda-beda terhadap perubahan harga dan jumlah komoditas yang diperjual belikan. Secara umum perubahan keseimbangan yang terjadi dapat menempati salah satu dari empat kemungkinan berikut ini :
1. Harga keseimbangan lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan lebih rendah.
2. Harga dan kuantitas keseimbangan lebih tinggi.
3. Harga dan kuantitas keseimbangan lebih rendah.
4. Harga keseimbangan lebih rendah dan kuantitas keseimbangan lebih tinggi.
Seperti yang dapat penulis ilustrasikan dalam kasus berikut :
Penawaran dan permintaan meningkat
Dalam hal ini kurva penawaran bergeser ke kanan dan kurva permintaan juga bergeser ke kanan. Jika kenaikan penawaran lebih besar dari kenaikan permintaan maka harga keseimbangan akan turun dan jumlah keseimbangan akan naik. Jika kenaikan penawaran lebih kecil dari kenaikan permintaan maka harga keseimbangan akan naik dan jumlah keseimbangan akan naik pula.
Kesimpulan : Harga keseimbangan sepatu/sandal tak dapat ditentukan tetapi jumlah keseimbangan akan naik.
Penawaran turun permintaan naik
Dalam hal ini kurva penawaran bergeser kekiri dan kurva permintaan bergeser ke kanan. Jika penurunan penawaran lebih kecil daripada keniakan permintaan maka harga dan jumlah keseimbangan akan naik. Jika penurunan penawaran lebih kecil dari pada kenaikan permintaan maka harga keseimbangan akan naik tetapi jumlah keseimbangan akan turun.
Kesimpulan : Harga keseimbangan pasti naik tetapi jumlah keseimbangan tak dapat ditentukan.

Penawaran meningkat dan permintaan turun
Dalam hal ini kurva penawara bergeser ke kanan dan kurva permintaan bergeser ke kiri. Jika kenaikan penawaran lebih kecil dari penurunan permintaan maka jumlah dan harga keseimbangan akan turun.
Kesimpulan : Harga keseimbangan pasti turun tetapi jumlah keseimbangan tak dapat ditentukan.
Permintaan dan penawaran turun
Dalam hal ini kurva penawaran dan kurva permintaan bergeser ke kiri. Jika penururnan penawaran lebih besar dari penurunan permintaan maka harga keseimbangan akan naik tapi jumlah keseimbangan akan turun. Jika penurunan permintaan lebih kecil dari penurunan permintaan maka harga dan jumlah keseimbangan akan turun.
Kesimpulan : Harga keseimbangan tidak dapat ditentukan tapi jumlah keseimbangan pasti turun.
Ada juga hal yang mempengaruhi perubahan harga yang paling sering dalam perusahaan swasta terutama pada perusahaan Home Industry. Yaitu biaya pada saat membuatnya. Ada sebenarnya langkah langkah yang dilakukan dalam membuat sepatu/sandal pada perusahaan swasta tipe ini.



















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita peroleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Iklan juga sangat berpengaruh tidak hanya pada perusahaan negri tapi juga swasta termasuk juga pada jenis Home Industry.
2. Iklan juga mempengaruhi pergeseran dan pergerakan sepanjang garis kurva permintaan dan penawaran.
3. Iklan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga yang terjadi di pasaran sepatu/sandal.

5.1 Saran
Jika ada salah satu dari bagian yang tersebut di bawah ini yang jika pembaca menngetahui sebuah kejanggalan atau cacat penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan mohon dilakukan penelitian lebih lanjut.
1. Kesalahan dalam penentuan teori
2. Kesalahan pada pemberian konteks kesimpulan
3. Kesalahan dalam penggambaran masalah.
Harapan penulis semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan yang lainnya.




DAFTAR PUSTAKA

http://matakuliah.files.wordpress.com/2007/09/te-mik-2.pdf
http://republikbm.blogspot.com/2008/05/memperkirakan-kurva-permintaan-linier.html
Sugiarto, Teddy,herlambang, Brastoro,dkk.2005.Ekonomi Mikro “Sebuah Kajian Komprehensif”.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

1 komentar:

LukQQ mengatakan...

Yang dipertanyakan saat ini adalah dari sekian banyak jenis perusahaan yang berdiri di Indonesia dan di berbagai kota, telah terbagi menjadi dua pembagian besar yaitu Perusahaan Negri dan Perusahaan Swasta.
LukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia