Mengenal Kehidupan Ilmu di Masa
Lampau
Di
zaman yang telah mencapai kemajuan ini, kita banyak mengenal ilmuan-ilmuan
barat baik dalam bidang ilmu sosial maupun ilmu sains. Tetapi, apakah selama
ini semua ilmu itu hanya berasal dari negara barat saja?, tentu tidak. Jika
kita mengenal Adam smith, David Ricardo, Aristo Teles, dan beberapa nama ilmuan
barat yang sudah mendunia itu, kita pasti dengan sangat mudah bisa menjabarkan
teori yang telah mereka buat. Tetapi jika kita mendengar nama Al-Farabi, Ibnu
Siena, Ar-Razi, apakah kita dapat mengenali siapa mereka?. Memang pada umumnya
teori-teori yang kita dapat adalah teori yang dikemukakan oleh ilmuan dari
negeri barat. Tetapi, sebenarnya ada banyak sekali teori dari ilmuan-ilmuan
negeri timur yang lahir jauh sebelum teori-teori dari para ilmuan barat itu
ada.
Sebenarnya,
teori-teori yang diutarakan oleh para ilmuan barat adalah buah pemikiran dari
para ilmuan timur selama bertahun-tahun. Tetapi pada perang salib yang terjadi
selama hampir dua abad tersebut telahmerubah drastis kehidupan kaum muslimin.
Pada tahun 1096 sampai dengan tahun 1270 terjadi perang salib, yaitu peperangan
antara kaum muslimin dan kristen. Tujuan utama bukanlah untuk menyiarkan agama
tetapi lebih condong kepada perebutan kekuasaan. Buku-buku, perpustakaan dan
lembaga keilmuan dihancurkan secara masal pada saat perang berlangsung. Banyak
naskah-naskah yang dicuri dan kemudian dihanyutkan ke sungai nil. Sehingga saat
itu sungai nil pun berubah warnanya menjadi kehitaman. Perang salib tidak hanya
berlangsung satu kali, namun sampai dengan enam kali dalam kurun waktu dua abad
tersebut. Karena kejadian itu, peradaban maju yang telah dikembangkan oleh kaum
muslim selama bertahun-tahun dalam sekejab musnah. Berbagai penemuan-penemuan
lenyap dan hilang begitu saja, perpustakaan dibakar, dan laboratorium di
runtuhkan, dan hal itulah yang membuat kemunduran kaum muslim saat ini di
bidang keilmuan.
Pada
dasarnya jika kita mempelajari dari mana sumber-sumber ilmu itu berasal, kita
bisa mendapatinya dari berbagai naskah-naskah yang ada sampai saat ini meskipun
dalam bahasa yang sulit dipahami. Seperti contoh dalam kitab-kitab yang ada
yang telah disusun oleh guru-guru besar kita yaitu 4 imam besar, Imam Hanafi,
Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan Imam Maliki berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
Tetapi kebanyakan dari apa yang ke-empat imam tersebut tulis adalah ilmu-ilmu
yang bernafaskan fiqih, yaitu aturan-aturan dasar dalam mempelajari islam.
Sedangkan para ilmuwan timur kita seperti Ibnu Siena, Al-Farabi dan Ibnu
Haitsam adalah ilmuwan sekaligus ulama’ yang berjasa dibidang ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini,
marilah kita telusuri kehidupan dan
sedikit teori dari ilmuwan timur kita,
mulai dari Ibnu Siena, Al Farabi, dan Ibnu Haitsam.Untuk itu silahkan membaca 3 biografi dari tokoh ilmuwan islam dalam postingan selanjutnya, yaitu:
1. Ibnu Siena
2. Al-Farabi
3. Ibnu Haitsam
0 komentar:
Posting Komentar