Senin, 06 Agustus 2012

Ayo, Mengenal Ilmuwan Muslim (lak mbukak Blogku Kudu MOCO iki)



Mengenal Kehidupan Ilmu di Masa Lampau
Di zaman yang telah mencapai kemajuan ini, kita banyak mengenal ilmuan-ilmuan barat baik dalam bidang ilmu sosial maupun ilmu sains. Tetapi, apakah selama ini semua ilmu itu hanya berasal dari negara barat saja?, tentu tidak. Jika kita mengenal Adam smith, David Ricardo, Aristo Teles, dan beberapa nama ilmuan barat yang sudah mendunia itu, kita pasti dengan sangat mudah bisa menjabarkan teori yang telah mereka buat. Tetapi jika kita mendengar nama Al-Farabi, Ibnu Siena, Ar-Razi, apakah kita dapat mengenali siapa mereka?. Memang pada umumnya teori-teori yang kita dapat adalah teori yang dikemukakan oleh ilmuan dari negeri barat. Tetapi, sebenarnya ada banyak sekali teori dari ilmuan-ilmuan negeri timur yang lahir jauh sebelum teori-teori dari para ilmuan barat itu ada.

Sebenarnya, teori-teori yang diutarakan oleh para ilmuan barat adalah buah pemikiran dari para ilmuan timur selama bertahun-tahun. Tetapi pada perang salib yang terjadi selama hampir dua abad tersebut telahmerubah drastis kehidupan kaum muslimin. Pada tahun 1096 sampai dengan tahun 1270 terjadi perang salib, yaitu peperangan antara kaum muslimin dan kristen. Tujuan utama bukanlah untuk menyiarkan agama tetapi lebih condong kepada perebutan kekuasaan. Buku-buku, perpustakaan dan lembaga keilmuan dihancurkan secara masal pada saat perang berlangsung. Banyak naskah-naskah yang dicuri dan kemudian dihanyutkan ke sungai nil. Sehingga saat itu sungai nil pun berubah warnanya menjadi kehitaman. Perang salib tidak hanya berlangsung satu kali, namun sampai dengan enam kali dalam kurun waktu dua abad tersebut. Karena kejadian itu, peradaban maju yang telah dikembangkan oleh kaum muslim selama bertahun-tahun dalam sekejab musnah. Berbagai penemuan-penemuan lenyap dan hilang begitu saja, perpustakaan dibakar, dan laboratorium di runtuhkan, dan hal itulah yang membuat kemunduran kaum muslim saat ini di bidang keilmuan.
Pada dasarnya jika kita mempelajari dari mana sumber-sumber ilmu itu berasal, kita bisa mendapatinya dari berbagai naskah-naskah yang ada sampai saat ini meskipun dalam bahasa yang sulit dipahami. Seperti contoh dalam kitab-kitab yang ada yang telah disusun oleh guru-guru besar kita yaitu 4 imam besar, Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan Imam Maliki berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Tetapi kebanyakan dari apa yang ke-empat imam tersebut tulis adalah ilmu-ilmu yang bernafaskan fiqih, yaitu aturan-aturan dasar dalam mempelajari islam. Sedangkan para ilmuwan timur kita seperti Ibnu Siena, Al-Farabi dan Ibnu Haitsam adalah ilmuwan sekaligus ulama’ yang berjasa dibidang ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini, marilah kita  telusuri kehidupan dan sedikit teori dari  ilmuwan timur kita, mulai dari Ibnu Siena, Al Farabi, dan Ibnu Haitsam.

Untuk itu silahkan membaca 3 biografi dari tokoh  ilmuwan islam dalam postingan selanjutnya, yaitu:
1. Ibnu Siena
2. Al-Farabi
3. Ibnu Haitsam

0 komentar: