Rabu, 27 Maret 2013

Pak Guru dan Bu Guru Jangan Percaya Kunci Jawaban LKS doongg,..!!!



Hai, para pembaca,…udah follow twitter gue belom,.?? @hamhamfariham…follow-en rek,…hahah,..just kidding yaa,..gak follow juga gak ppa ding,..!!!. sorry ya soalnya baru posting, soalnya kemarin itu mulai dari hari sabtu modem gue “SMARTFREEN” alias modem “PINTAR” lagi ngadat abizz,..gak tau deh kenapa,… usut-punya usut ternyata gak hanya gue yang modemnya ngadat. Ternyata temen-temen gue juga banyak mulai dari yang rumahnya Mojosari sampai Surabaya,…Ya udahlah kita kembali ke materi kita saat ini.
Ok… hari ini saya akan membahas tentang LKS (Lembar Kerja Siswa) atau sekarang namanya LES gak tau deh apa kepanjangannya soalnya gak terlalu memperhatikan itu,…
Seperti yang kita ketahui, pelajar kita disuguhi dengan berbagai macam buku penunjang untuk mendongkrak waktu mereka terhadap belajar. Tetapi, apakah itu sangat membantu dengan hanya buku-buku yang monoton terhadap satu pelajaran,..?? Terkadang kita menemui seorang anak yang bosan dengan suatu pelajaran karena pembahasannya sangat sulit dan sukar. Dalam hal materi dan submateri penulis akui bahwa tingkat kesulitan anak pelajar saat ini meningkat 150% dari sekitar 5 tahun yang lalu. Bagaimana tidak,..??? Sudah penulis bicarakan dalam artikel sebelumnya bahwa anak TK saat ini sudah diwajibkan bisa baca tulis, anak SD sudah disuguhi bahasa inggris, dan masih banyak lagi materi-materi yang penulis pikir sangat sulit,…EEITTTSSS tunggu dulu,…bukan hanya penulis yang berpikir bahwa materinya sangat sulit tapi secara tidak langsung penulis pun juga memahami bahwa GURU SD sekalipun juga sangat kesulitan dalam menata konsep pembelajaran yang ada pada SD ini.

Dalam penerapan sistem negara, penulis menganggap itu sangat bijaksana dnegan mengharuskan seorang anak bangsa menjalankan “Wajib Belajar 12 Tahun” tapi bukan berarti pmerintah bisa seenak UDEL-nya menaikkan tingkat kesulitan menjadi CETARRR MEMBAHANA,… Niatnya baik tapi sayang eksekusinya gagal. Anak SD kelas 4 sekarang sudah diajarkan tentang sistem ketatanegaraan. Misalnya tentang pengertian MPR, DPR, MA, MK, KY, DPD, dan masih banyak lagi. Parahnya guru mereka pun juga kesulitan dalam memenuhi standar pembelajaran tersebut. Kenapa bisa seperti itu ? faktanya saya sedang mengajar PKn pada murid saya dan saat saya menyuruh mereka untuk membaca dan mengerjakan salah satu latihan soal dari buku LES mereka, dan seperti biasanya seusai mengerjakan saya pun memberikan kunci jawabannya. Waktu pun berlalu begitu saja tanpa terasa. Dan seminggu setelah itu mereka mengeluh kepada saya karena apa yang saya kasihkan itu ternyata disalahkan oleh gurunya. WAWWW, saya kaget dan introspeksi diri saat itu terbesit dalam benak saya apakah saya yang salah atau guru,… Pembahasan saat itu adalah hak-hak presiden yang meliputi Amnesti, Abolisi, Grasi dan Rehabilitasi. Saya pun mencari dari sumber internet dan bertanya kepada teman saya dan guru saya yang memang dalam bidangnya adalah ke-tata negaraan. Saya dapati jawaban saya benar dan mulai curiga dengan jawaban dari guru mereka.
So, saya merasa guru mereka hanya terpacu pada kunci jawaban yang ada. Sehingga benar-benar ketahuan bahwa guru mereka pun juga mendapat masalah pada pembahasan soal yang seperti itu. Inilah yang nantinya akan menjadi kecenderungan guru les seperti saya menjadi terpojok. Bagaimana tidak guru SD saat ini yang asing dengan topik pendidikan berkarakter secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai yang salah terhadap murid-murid mereka sendiri. Tidak hanya sekali ini, saya juga menemui berkali-kali kunci jawaban yang salah dan guru yang memberi keterangan yang tidak sesuai dengan apa yang ada alias guru “NGAWUR”.
Bagaimana fenomena itu terjadi ? bukannya saya menjelek-jelekkan, sekali lagi maaf, sekedar saya memberi tahu bahwa KUNCI JAWABAN ITU BELUM TENTU BENAR. Karena saya merasa yakin terhadap jawaban saya itu, maka saya pun mengontak guru PKn murid saya dan bertanya alas an dari beliau menjawab dengan jawaban yang seperti itu. Totally,…beliau gak menjawab saya, entah kenapa atau mungkin benar hipotesa saya bahwa guru SD sekarang hanya mengandalkan KUNCI JAWABAN tanpa mau belajar kembali tentang konsep GELAR PENDIDIKAN yang mereka terima…Menindak lanjuti tentang hal itu saya mulai menapaki dunia pendidikan ini dnegan pnuh kepercayaan diri,..karena memang cita-cita saya bisa beraksi di bidang pendidikan. Ayo para guru jangan malu bertanya pada seorang yang lebih muda hanya karena kedudukan kalian lebih tinggi. Guru adalah orang yang tak pernah lelah dalam belajar bukan hanya membeirkan tanpa menambah lagi.
Oleh karena itu ayo kita sesama guru atau sesama orang tua yang memiliki anak didik sama-sama terus memantau bagaimana kita bisa memberikan yang terbaik dan terus aktif dalam memahami tingkah perkembangan pendidikan mereka.
TERUS SEMANGAT TERUS BELAJAR DAN TERUS BERKEMBANG YA PARA GURU DAN KAKAK,…

wkwkkwkwkw

0 komentar: